Workshop Kurikulum 2013

-

Knowledge #1

-

Knowledge #2

-

Knowledge #3

-

Silaturrahim 2014

-

Muktamar Muhammadiyah ke-47 Makassar

-

Pawai Ta'aruf

Gebyar Muktamar Muhammadiyah ke-47

Olympicad 2016

Sabtu, 30 Januari 2016 di SMP Muhammadiyah 2 Purwokerto

Selamat dan Sukses

MUSYDA MUHAMMADIYAH-'AISYIYAH KABUPATEN BANYUMAS 2016

Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1439 H

Minggu, 08 April 2018

Menjadi Bawahan Yang Cerdas

Dalam sebuah institusi jaman now bawahan dan atasan adalah hubungan kemitraan / horizontal status yang masing-masing memegang peranan dengan simbiose mutualisme. Berbeda dengan jaman feodalisme dimana bawahan adalah pelaku, obyek dan dilarang berimprovisasi apalagi inovasi, menjadi bawahan hanya memiliki satu syarat yaitu menurut dan melaksanakan perintah tanpa bertanya.

Menjadi pemimpin dalam sebuah institusi harus memiliki beda potensial yang lebih tinggi dibanding dengan yang lain yang dapat menjadikan ketundukan otomatis pada anak buah yang dipimpin bukan harus memaksa tanpa logika. Pemimpin  menduduki posisi paling atas sebagai sumber energi  yang tidak boleh habis  sehingga harus muncul beda potensial dengan bawahanya. Pemimpin akan terkena hukum sebab akibat dari rumus beda potensial ini sehingga dengan alasan apapun  seorang pemimpin harus memiliki kelebihan dominan dari yang dipimpin.  Jika beda potensial ini tidak muncul dari seorang pemimpin maka akan menjadi boneka kehidupan karena semua inisiatif dan kreatifitas ditentukan oleh bawahanya. Tidak ada pilihan lain seorang pemimpin harus selalu berinovasi, memperluas wawasan dan jaringan menambah ilmu mengembangkan ilmu yang sudah digenggamnya.

Bawahan yang cerdas bukanlah ancaman karena justru dari bawahan yang cerdas itulah muncul inspirasi bagi pemimpin yang cerdas untuk menggali variable kemajuan. Munculnya perbedaan persepsi bisa menjadi bahan diskusi dalam mencari solusi demi kemajuan  institusi.

Jika kita menjadi bawahan jadilah bawahan yang cerdas penuh inovasi dan kreasi sehingga memberikan input positif bagi pengembangan  institusi. Kalaupun ide-ide kita mungkin tidak bisa dioperasikan dalam institusi paling tidak setiap aktifitas dan langkah gerak positif kita diluar sana mampu mengangkat nama institusi kita. Didalam institusi kita adalah pekerja team  sehingga kita harus menjalankan tugas dan fungsi berdasar peran yang dibebankan pada kita secara maksimal dan  bekerja dengan model team work. Akan tetapi diluarsana kita single player maka kita harus bisa memainkan peranan kita sebagai single fighter maka kompetensi pribadi yang harus kita tonjolkan.
Bukankah seekor Singa akan berburu mangsa sendirian ?

Seekor rajawali selalu terbang sendiri  The eagle flies alone.

Ajibarang, 22 Rajab 1439 H_____________________________
Written by: Mardiyanto (Guru SMK Muhammadiyah 2 Ajibarang)

Jumat, 30 Maret 2018

Ceria Pandu Athfal (CPA) Ke-1 HW Jawa Tengah 2018

Klaten, Pagelaran Ceria Pandu Athfal Ke-1 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan  Jawa Tengah sore ini (30/3/2018) tepatnya di Lapangan Dodiklatpur Kodam IV Diponegoro Klaten dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Jawa Tengah. Sungguh meriah perhelatan ini.

Seluruh kader athfal kurang lebih sejumlah 1.160 siswa se Jawa Tengah berkumpul untuk menyajikan keceriaan dalam berprestasi. Disana sini terlihat ratusan mobil bertuliskan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) dari 35 Kabupaten yg berjajar di parkiran menandakan salah satu kekayaan Muhammadiyah.

Acara diawali dengan parade dari AUM tuan rumah yang sangat memukau dilanjut dengan atraksi-atraksi dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hati dan perasaan menjadi besar karena bangga dan bahkan sampai merinding... Bacaan basmalah dan Pelepasan balon sebagai tanda dimulainya CPA ini dimulai secara resmi.

Semoga apa yang menjadi tujuan  dari Gerakan  Kepanduan  Hizbul  Wathan, yakni  menyiapkan  dan  membina  anak,  remaja,  dan  pemuda menjadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa melalui kegiatan CPA ini akan terwujud.

HW... HW... YES!

Written by: Rohman, S.Pt (Kepala SD Muhammadiyah Cipete)

Senin, 12 Maret 2018

Festival Raya 2018 [HMPS PGSD UMP]


"Meningkatkan Kualitas dan Kreativitas Generasi Muda Melalui Fesival Raya 1 Dekade HMPS PGSD UM Purwokerto", Bagi SD/MI Khususnya SD/MI Muhammadiyah se Kabupaten Banyumas, mari ikuti kegiatan Festival Raya 2018 tingkat SD/MI se-Jateng dan DIY yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Purwokerto.



Minggu, 11 Maret 2018

Makna Islam Berkemajuan


Warga Muhammadiyah tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah Islam Berkemajuan, mengingat gaungnya sudah menasional bahkan internasional. Namun dari pengalaman di lapangan, masih ada yang mempertanyakan apa itu Islam Berkemajuan, bahkan tidak jarang ini terjadi oleh warga Muhammadiyah itu sendiri, meskipun pada dasarnya dari asal katanya sudah bisa dimengerti maknanya. Untuk itu dalam kesempatan ini ijinkan kami menuliskan kembali dari apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam Kuliah Umum di Monash University Melbourne Australia yang sudah termuat juga dalam majalah Suara Muhammadiyah 05/103|1-15 Maret 2018.

Dalam pandangan Muhammadiyah, Islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai kemajuan untuk membangun peradaban yang utama dan menjadi rahmat bagi semesta. Inilah yang disebut Islam Berkemajuan atau Din al-Hadlarah. Kemajuan dalam pandangan Islam  bersifat multiaspek baik dalam kehidupan keagamaan maupun dalam seluruh dimensi kehidupan, yang melahirkan peradaban utama sebagai bentuk peradaban alternatif yang unggul secara lahiriyah dan ruhaniah.

Islam yang berkemajuan itu menyemaikan benih-benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi. Islam yang menggelorakan misi antiperang, antiterorisme, antikekerasan, antipenindasan, antiketerbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitasi alam, serta berbagai kemungkaran yang menghancurkan kehidupan.

Islam Berkemajuan adalah Islam yang secara positif melahirkan keutamaan yang memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan, dan kebudayaan umat manusia di muka bumi. Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mengembangkan pandangan dan misi Islam yang berkemajuan sebagaimana spirit awal kelahirannya tahun 1912. Pandangan Islam yang berkemajuan yang diperkenalkan oleh pendiri Muhammadiyah telah melahirkan ideologi kemajuan, yang dikenal luas sebagai ideologi reformisme dan modernisme Islam yang muaranya melahirkan pencerahan bagi kehidupan.

Islam di kepulauan nusantara ini hadir secara damai, berkarakter moderat, dan berkembang menjadi muslim terbesar di dunia. Akhirnya... “Bangsa yang besar itu bukanlah bangsa yang tanpa masalah, tetapi bangsa yang bisa menyelesaikan masalahnya secara elegan, cerdas dan rasional”.

Senin, 29 Januari 2018

Meriah.., Fespanal Kwarda HW Banyumas 2018

CILONGOK - Antusiasme peserta Festival Pandu Pengenal (FESPANAL) tahun 2018 begitu nampak. Acara diselenggarakan di SMP Muhammadiyah Cilongok dan sekitar Pondok Pesantren Zam-Zam Cilongok. Lebih dari 510 peserta memperebutkan 57 trophy. Bukan sekadar memperebutkan trophy, namun acara ini juga sebagai bentuk untuk mempererat tali silaturahmi. 

Sesuai tema yang disematkan pada Fespanal tahun ini yaitu Merekat Kebersamaan dalam Hizbul Wathan. Sabtu 27 Januari 2018 menjadi moment kebersamaan Hizbul Wathan tingkat Pengenal di Kabupaten Banyumas.

Ada sembilan lomba yang diadakan. Acara yang dilaksanakan sejak pukul 08.30 WIB ini selesai hingga pukul 16.30 WIB. 

Ramanda Tri Nugroho selaku ketua panitia berharap Fespanal tahun depan akan lebih meriah dan tentunya makin merekatkan kebersamaan.


Reported by: Ramanda Muhammad Syaiful Khaq, S.Pd.I (Guru MA Muhammadiyah Purwokerto)