Warga Muhammadiyah tentunya sudah tidak asing lagi dengan
istilah Islam Berkemajuan, mengingat gaungnya sudah menasional bahkan
internasional. Namun dari pengalaman di lapangan, masih ada yang mempertanyakan
apa itu Islam Berkemajuan, bahkan tidak jarang ini terjadi oleh warga
Muhammadiyah itu sendiri, meskipun pada dasarnya dari asal katanya sudah bisa
dimengerti maknanya. Untuk itu dalam kesempatan ini ijinkan kami menuliskan
kembali dari apa yang disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir
dalam Kuliah Umum di Monash University Melbourne Australia yang sudah termuat
juga dalam majalah Suara Muhammadiyah 05/103|1-15 Maret 2018.
Dalam pandangan Muhammadiyah, Islam merupakan agama yang
mengandung nilai-nilai kemajuan untuk membangun peradaban yang utama dan
menjadi rahmat bagi semesta. Inilah yang disebut Islam Berkemajuan atau Din
al-Hadlarah. Kemajuan dalam pandangan Islam bersifat multiaspek baik dalam kehidupan
keagamaan maupun dalam seluruh dimensi kehidupan, yang melahirkan peradaban
utama sebagai bentuk peradaban alternatif yang unggul secara lahiriyah dan ruhaniah.
Islam yang berkemajuan itu menyemaikan benih-benih kebenaran,
kebaikan, kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup
secara dinamis bagi seluruh umat manusia. Islam yang menjunjung tinggi kemuliaan
manusia baik laki-laki maupun perempuan tanpa diskriminasi. Islam yang
menggelorakan misi antiperang, antiterorisme, antikekerasan, antipenindasan,
antiketerbelakangan, dan anti terhadap segala bentuk pengrusakan di muka bumi
seperti korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kejahatan kemanusiaan, eksploitasi
alam, serta berbagai kemungkaran yang menghancurkan kehidupan.
Islam Berkemajuan adalah Islam yang secara positif melahirkan
keutamaan yang memayungi kemajemukan suku bangsa, ras, golongan, dan kebudayaan
umat manusia di muka bumi. Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mengembangkan
pandangan dan misi Islam yang berkemajuan sebagaimana spirit awal kelahirannya
tahun 1912. Pandangan Islam yang berkemajuan yang diperkenalkan oleh pendiri
Muhammadiyah telah melahirkan ideologi kemajuan, yang dikenal luas sebagai
ideologi reformisme dan modernisme Islam yang muaranya melahirkan pencerahan
bagi kehidupan.
Islam di kepulauan nusantara ini hadir secara damai, berkarakter
moderat, dan berkembang menjadi muslim terbesar di dunia. Akhirnya... “Bangsa
yang besar itu bukanlah bangsa yang tanpa masalah, tetapi bangsa yang bisa
menyelesaikan masalahnya secara elegan, cerdas dan rasional”.
2 komentar:
Mas/Mbak Admin blog, ada kisi-kisi Ujian Ciri Khusus Thn 2018 ini Ndak? kalau ada diupload dong. Thanks.
Terima kasih pak Mukhamad Fahrudin, namun menurut hemat kami, hal ini tidak bisa dilakukan karena sifatnya rahasia. Silahkan sekolah/madrasah menghubungi langsung ke Majelis Dikdasmen.
Posting Komentar