Purwokerto. Silaturrahmi Pengurus Majelis Dikdasmen PDM
Banyumas beserta Guru dan Karyawan sekolah Muhammadiyah se Kabupaten Banyumas
1437 H sekaligus lepas sambut pengurus Dikdasmen lama (2010-2015) dengan
pengurus baru (2015-2020) pada Senin lalu berjalan lancar.
Dalam
sambutannya Ir. Drs. H. Sakuri Dahlan M.T. (2010-2015) menaruh harapan besar
kepada kepengurusan yang baru agar estafet pengelolaan dan pelayanan Majelis
Dikdasmen terhadap sekolah/ madrasah Muhammadiyah ini ke depan bisa terus ditingkatkan,
sekolah/ madrasah tidak hanya meningkat dari segi kuantitas, namun juga dari
segi kualitas.
Sementara itu
Drs. Warmanto, M.Pd. (2015-2020) menyambut baik estafet dari kepengurusan yang
lama. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kedepan minimal adalah
bagaimana menjadikan sekolah/ madrasah Muhammadiyah sebagai sekolah/ madrasah
tujuan, bukan sebagai alternative terakhir karena sudah tidak diterima di
sekolah lain. Hal ini bisa tercapai dengan cara meningkatkan kualitas manajemen
sekolah/ madrasah menjadi lebih baik, sebab dengan manajemen sekolah/ madrasah
yang baik ini akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat yang tinggi untuk
menyekolahkan putra purtinya di sekolah/ madrasah Muhammadiyah. Selain itu di
akhir sambutannya beliau menyampaikan dua hal sebagai kunci untuk meningkatan
pengelolaan sekolah/ madrasah agar lebih baik yakni disiplin dan melayani
(pelayanan).
Sebagai akhir
dari rangkaian kegiatan silaturahmi adalah tausyiyah yang disampaikan oleh H.
Ibnu Hasan MH., S.Ag., M.S.I (Ketua PDM Banyumas 2015-2020). Adalah menjadi
kekhasannya dalam berceramah dimana beliau tidak berpanjang lebar dalam
ceramahnya, sebagai inti tausyiahnya beliau menyampaikan 4 pilar silaturrahmi,
yaitu; Ta’aruf (saling mengenal), Tafahum (saling memahami), Takaful (saling
menjamin), dan terakhir adalah Ta’awun (saling menolong/ membantu). Empat pilar
ini jika direpresentasikan ke dalam manajemen sekolah/ madrasah Muhammadiyah, in sya Allah apa yang dicita-citakan
sekolah/ madrasah Muhammadiyah akan tercapai dengan mudah. Dengan silaturrahmi,
sekolah/ madrasah akan memberikan layanan terbaik kepada para siswa juga kepada
masyarakat luas. Sedang di internal
sekolah/ madrasah sendiri hikmahnya setiap pribadi baik guru maupun karyawan
akan mengoptimalkan fungsi dan tugas masing-masing. Adapun pesan terakhir dalam
tausyiyah beliau, yang harus dihindarkan atau dijauhi di sekolah/ madrasah dan
majelis-majelis adalah “Kelihatannya mereka berkumpul bersama tetapi hati
mereka bercerai berai”. (mzn)