Workshop Kurikulum 2013

-

Knowledge #1

-

Knowledge #2

-

Knowledge #3

-

Silaturrahim 2014

-

Muktamar Muhammadiyah ke-47 Makassar

-

Pawai Ta'aruf

Gebyar Muktamar Muhammadiyah ke-47

Olympicad 2016

Sabtu, 30 Januari 2016 di SMP Muhammadiyah 2 Purwokerto

Selamat dan Sukses

MUSYDA MUHAMMADIYAH-'AISYIYAH KABUPATEN BANYUMAS 2016

Marhaban Ya Ramadhan

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1439 H

Rabu, 05 Agustus 2015

Kepala Sekolah Jangan Terlalu “Anteng”, Sesekali Perlu "Pecicilan"

PURWOKERTO, Seluruh kepala sekolah yang bertugas di sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Banyumas, diminta tidak hanya tinggal diam dan berpangku tangan dalam menjalankan operasional sekolah.

Seorang kepala sekolah seharusnya selalu berinovasi untuk menciptakan sebuah terobosan yang dapat memajukan sekolahnya.

Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banyumas, Ibnu Hasan saat pelantikan kepala dan wakil kepala sekolah di lingkungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas Batch #2 pada Kamis, 30 Juli 2015 di Gedung Dakwah Muhammadiyah.

Dalam acara yang dihadiri jajaran kepala sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Banyumas, guru dan tamu undangan tersebut, setidaknya ada sebanyak tujuh kepala sekolah dan empat wakil kepala sekolah yang dilantik.

Menurut Ibnu, kepala sekolah semestisnya penuh kreativitas dalam bekerja untuk memajukan sekolah. Tanpa adanya kreativitas, maka sulit bagi kepala sekolah untuk bisa mengembangkan sekolah.

”Jadi seorang kepala sekolah jangan terlalu “anteng” (diam), tapi sesekali perlu “pecicilan” dalam arti bersikap yang kreatif dan inovatif demi memajukan sekolah yang dipimpinnya,” jelas dia.

Setidaknya ada beberapa hal yang bisa dijadikan bagi kepala sekolah sebagai pedoman dalam memimpin sebuah sekolah.

Di antaranya senantiasa melaksanakan pekerjaan sebagai sebuah ibadah, bekerja secara profesional, siap berkompetisi, bekerja dengan mengedepankan kualitas, serta menjadi kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang sholeh.

Dikatakan, pada dasarnya hidup merupakan sebuah kompetisi. Barang siapa yang siap untuk berkompetisi, maka dialah yang bakal bisa hidup. ”Hanya dengan berbekal kualitas lah, seseorang akan mampu berkompetisi,” tambah dia. /suaramerdeka.com